Keunggulan dan Kekurangan Kayu Akasia yang Harus Diketahui
Keunggulan kekurangan kayu akasia - Pohon akasia awalnya tumbuh alami di benua Afrika dan Australia, kemudian menyebar ke Kawasan tropis seperti Indonesia.
Di Indonesia, pohon akasia banyak dibudidayakan di daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
Pohon akasia termasuk jenis tanaman yang proses pertumbuhannya cepat, sehingga membuatnya mudah dibudidayakan.
Seperti jenis kayu pada umumnya, kayu akasia juga memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri.
Keunggulan Kayu Akasia
1. Tingkat Kekuatan dan Ketahanan yang Bagus
Dalam industri perkayuan, Kayu Akasia dikategorikan kedalam jenis hardwood (kayu keras) karena memiliki tingkat kekuatan menengah hingga tinggi.
Pada tahap pengujian ketahanan, kayu ini dapat menahan beban berat serta tidak mudah mengalami retak meski digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Dengan struktur seratnya yang padat dan kokoh, Kayu Akasia kerap diandalkan untuk kebutuhan konstruksi seperti rangka furniture, meja, kursi, dan lain sebagainya.
Bahkan, ada beberapa jenis Kayu Akasia yang tingkat kekerasannya hampir setara dengan kayu jati lho.
Disisi lain, Kayu Akasia juga memiliki ketahanan yang cukup bagus terhadap serangan rayap dan jamur, terlebih jika melelui proses pengeringan sertta finishing yang tepat.
Baca juga: Ciri Khas Kayu Sonokeling
2. Tampilan Visual yang Memukau
Kayu Akasia mengusung warna yang bervariasi, mulai dari cokelat muda, keemasan, hingga cokelat tua dengan pola serat yang khas.
Sehingga perpaduan warna alami tersebut akan menyuguhkan kesan kehangatan sekaligus elegan pada interior rumah.
Pola serat Kayu Akasia biasanya berbentuk lurus, namun terkadang ada pola melengkung halus yang membuatnya terlihat artistik meski tanpa banyak sentuhan finishing.
Berkat keindahan visualnya, maka tak heran jika kayu ini kerap dimanfaatkan untuk kebutuhan interior rumah.
Tak hanya itu, Kayu Akasia juga memiliki tekstur permukaan yang halus setelah dipoles dan mudah diwarnai dengan berbagai jenis cat kayu.
3. Harga yang Relatif Terjangkau
Dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya, ternyata harga kayu akasia relatif lebih terjangkau.
Tentunya kayu akasia bisa dijadikan alternatif pengganti kayu keras, seperti kayu jati maupun kayu merbau yang harganya cenderung mahal.
Meski menawarkan harga yang lebih murah, namun kualitas kayu akasia tidaklah murahan.
Terlebih kayu akasia mudah diolah, sehingga bisa diproduksi dalam berbagai bentuk produk seperti papan, balok, parket, hingga veneer.
4. Mudah Dijumpai di Pasaran
Sebagaimana yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa pohon akasia termasuk jenis tanaman dengan proses pertumbuhan yang cepat.
Ya, sebab usia panen pohon akasia hanya membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 7 tahun saja.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran jika ketersediaan kayu akasia di pasaran selalu melimpah dan mudah dijumpai.
Dengan keunggulan tersebut, pohon akasia kerap dimanfaatkan untuk menudukung program reboisasi dan penghijauan karena kemampuannya yang dapat memperbaiki kualitas tanah.
Pada industri modern, Kayu Akasia selalu menjadi pilihan utama bagi kebanyakan produsen furniture karena dianggap lebih ramah lingkungan serta bisa diproduksi secara massal.
Baca juga: Karakteristik Kayu Albasia
Kekurangan Kayu Akasia
Dibalik keunggulannya, terdapat juga beberapa kekurangan dari kayu akasia yang harus diketahui seperti berikut:
1. Rentan Terhadap Pengaruh Cuaca Ekstrim
Meski termasuk jenis kayu keras, faktanya kayu akasia kurang stabil terhadap perubahan cuaca dan kelembapan yang ekstrim.
Ketika suhu udara naik maupun turun drastis, kayu akasia sering mengalami pemuaian dan penyusutan.
Tentu saja hal ini bisa membuat permukaannya menjadi retak, melengkung, hingga pecah di bagian tepi.
Permasalahan tersebut biasanya terjadi ketika kayu akasia yang tanpa perlindungan khusus digunakan untuk kebutuhan outdoor, seperti pagar, decking, dinding eksterior, dan sebagainya.
Disisi lain, kayu akasia juga memiliki sifat yang mudah menyerap air sehingga rentan melengkung dan mengalami pelapukan.
Maka dari itu, kayu akasia harus diberi lapisan cat khusus terlebih dulu sebelum digunakan untuk eksterior rumah.
Baca juga: Rekomendasi Cat Kayu yang Bagus
2. Memiliki Bobot yang Cukup Berat
Kayu akasia memiliki struktur yang padat dan keras, sehingga membuatnya bobotnya cenderung berat.
Itu artinya, proses pengerjaan kayu akasia seperti pemahatan, memotong, membentuk, dan pengangkatannya memerlukan peralatan tajam serta tenaga ekstra.
Apabila menggunakan gergaji manual, maka hasi potongannya akan terlihat tidak rapi dan bisa menimbulkan serpihan di tepian kayu.
Dikarenakan bobotnya yang cukup berat, kayu akasia juga kurang ideal digunakan untuk produk yang membutuhkan felksibilitas tinggi atau mudah dipindahkan, seperti kursi lipat dan meja portable.
3. Warna yang Mudah Memudar
Meski memiliki tampilan visual yang menarik, faktanya warna alami pada kayu akasia mudah memudar jika tidak diberi finishing yang tepat.
Paparan sinar matahari secara langsung dalam jangka panjang akan membuat warna kayu akasia menjadi kusam dan keabu-abuan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, anda bisa mengaplikasikan lapisan pelindung seperti PU, melamine, atau minyak khusus kayu secara berkala.
Namun untuk penggunaan indoor, mungkin perubahan warna alami kayu akasia tidak akan terlalu signifikan.
4. Harus Dikeringkan Terlebih Dulu
Jika proses pengeringan kayu akasia tidak sempurna, maka ia dapat menyimpan kadar air yang cukup tinggi didalam seratnya.
Alhasil, kayu akasia menjadi rentan mengalami keretakan, melengkung, hingga menyusut secara tidak merata.
Tak hanya itu, kayu aksia yang belum kering sempurna juga akan lebih rentan terhadap serangan rayap dan jamur.
Oleh karenanya, penting untuk memastikan bahwa kayu akasia sudah melalui proses pengeringan dengan kadar air maksimal sekitar 12-15 persen sebelum digunakan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai keunggulan dan kekurangan kayu akasia, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.




