Karakteristik Kayu Albasia Dengan Keunggulan dan Kekurangannya

Karakteristik Kayu albasia

Karakteristik Kayu albasia - Dalam industri perkayuan lokal, kayu albasia juga sering disebut dengan nama kayu sengon. 

Pohon albasia memang tumbuh subur di Kawasan Asia Tenggara, termasuk negara Indonesia. 

Adapun mengenai beberapa daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil kayu albasia terbesar, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. 

Usia panen pohon albasia terbilang cukup cepat, yakni membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 7 tahun saja. 

Sehingga hal ini membuat kayu albasia mudah dijumpai dipasaran karena stoknya yang selalu melimpah. 

Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi seputar kayu albasia mending simak langsung ulasannya di bawah ini. 

Karakteristik Kayu Albasia

Dari tampilan visualnya, Kayu Albasia mengusung warna yang cenderung terang seperti krem atau cokelat muda. 

Karakteristik Kayu Albasia

Disisi lain, ia memiliki serat halus dan lurus dengan tekstur yang agak kasar. Kabarnya, Kayu Albasia termasuk salah satu jenis kayu dengan bobot paling ringan. 

Bagaimana tidak? Sebab berat jenis rata-ratanya hanya mencapai sekitar 0,30 - 0,43 kg/m. 

Mengingat bobotnya yang ringan, tentu saja Kayu Albasia sangat mudah dipotong, dibentuk, atau dipaku. 

Untuk tingkat kekuatannya, Kayu Albasia memang tidak sekuat jenis kayu keras seperti jati, ulin, atau merbau. 

Baca juga: Karakteristik Kayu Bengkirai

Keunggulan Kayu Albasia:

  • Dengan usia panen yang hanya membutuhkan waktu 5-7 tahun saja, tentunya ketersediaan kayu albasia dipasaran tidak pernah langka. 
  • Penggunaan kayu albasia juga ramah terhadap lingkungan, karena usia panennya yang cepat sehingga tidak mengancam kelestarian hutan. 
  • Dari segi harga, Kayu Albasia relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis-jenis kayu keras. 
  • Berkat teksturnya yang lunak, Kayu Albasia sangat mudah dipotong, diserut, maupun dipahat. 
  • Kendati bobotnya ringan, namun Kayu Albasia masih cukup kuat untuk kebutuhan konstruksi ringan. 

Kekurangan Kayu Albasia:

  • Mengingat teksturnya yang lunak dan kadar airnya yang tinggi, Kayu Albasia memang tidak terlalu tahan terhadap serangan rayap atau jamur. 
  • Tanpa adanya lapisan finishing atau cat pelindung, Kayu Albasia juga tidak terlalu tahan terhadap paparan sinar matahari dan guyuran air hujan. 
  • Apabila tidak melalui proses pengeringan dengan benar, biasanya kayu albasia akan melengkung hingga mengalami keretakan saat digunakan. 

Aplikasi Kayu Albasia Untuk Berbagai Kebutuhan

1. Bahan Triplek dan Blockboard

Untuk industri olahan kayu, Kayu Albasia biasanya digunakan sebagai core material atau lapisan dalam dari lembaran triplek maupun blockboard. 

Bahan Triplek dan Blockboard dari kayu albasia

Hal itu bukan tanpa alasan, karena Kayu Albasia memiliki serat lurus dengan daya rekat yang sangat baik terhadap lem. 

Sehingga kayu ini sangat ideal digunakan untuk kebutuhan produk triplek dan blockboard. 

Terlebih ketersediaannya yang selalu melimpah, pastinya penggunaan Kayu Albasia sangat berpengaruh dalam menekan biaya produksi. 

Melalui pengolahan dan finishing yang tepat, triplek dari bahan Kayu Albasia tak kalah mewahnya dengan material-material premium lho. 

Baca juga: Jenis Triplek Bangunan

2. Bahan Furniture

Tak hanya industri kayu olahan, Kayu Albasia juga kerap dimanfaatkan oleh para pengrajin untuk kebutuhan furniture. 

Bahan furniture dari kayu albasia

Mulai dari pembuatan meja, kursi, bangku, lemari, tempat tidur, rak, dan perabotan rumah lainnya. 

Dengan sifatnya yang mudah dibentuk, sehingga Kayu Albasia sangat ideal untuk menunjang kebutuhan industri furniture skala besar. 

Meski tidak termasuk jenis kayu keras, namun furniture dari Kayu Albasia masih tetap terlihat elegan dan berkelas melalui sentuhan finishing yang tepat. 

Begitupun dengan bobotnya yang cenderung ringan, sehingga furniture dari kayu albasia mudah dipindahkan. 

3. Bahan Konstruksi Ringan dan Interior Rumah

Kayu Albasia cukup ideal digunakan untuk kebutuhan konstruksi ringan, seperti pembuatan rangka plafon, partisi ruangan, lis dinding, atau panel dekoratif. 

kayu albasia untuk Konstruksi Ringan dan Interior Rumah

Namun, penggunaan Kayu Albasia untuk konstruksi ringan harus disertai dengan perawatan khusus seperti pelapisan anti rayap. 

Dengan tampilan warna alaminya yang cenderung terang, sehingga Kayu Albasia dapat menyuguhkan kesan natural dan kehangatan. 

Tak hanya konstruksi ringan, Kayu Albasia juga selalu diandalkan untuk kebutuhan interior rumah seperti dijadikan panel dinding dan plafon kayu. 

Baca juga: Harga Plafon Kayu Terbaru

4. Bahan Palet dan Peti Kemas

Dikarenakan karakteristiknya yang ringan dan cukup kuat, kayu albasia memang cocok digunakan untuk pembuatan palet kayu, peti kemas kayu, dan kemasan industri lainnya. 

Bahan Palet dan Peti Kemasan dari kayu albasia

Hal itu terbukti, dimana ada banyak perusahaan eksport logistic yang menggunakan palet berbahan kayu albasia karena lebih efisien dari segi biaya operasional. 

Palet dari kayu albasia telah memenuhi standar internasional ISPM 15 setelah melalui proses pengeringan dan fumigasi. 

Sehingga penggunaan kayu albasia sangat membantu dalam mengurangi beban transportasi tanpa harus mengorbankan kekuatan struktur kemasan. 

Bahkan, tak jarang juga bebepra produsen kreatif yang memanfaatkan palet kayu albasia bekas untuk dijadikan beragam furniture daur ulang. 

Seperti meja kopi, tak tanaman, panel dinding, dan masih banyak lagi. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai kayu albasia, mulai dari karakteristik, keunggulan, kekurangan, hingga aplikasinya untuk berbagai kebutuhan.