5 Fakta Kayu Mahoni yang Jarang Diketahui

Fakta kayu mahoni

Fakta kayu mahoni - Pada dasarnya, pohon kayu mahoni berasal dari Kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. 

Seiring dengan waktu, pohon mahoni mulai dibudidayakan di Indonesia karena kondisi iklimnya yang mirip dengan Amerika Latin. 

Dalam industri mebel maupun interior rumah, kayu mahoni memang selalu menjadi andalan. 

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai kayu mahoni, yuk simak beberapa faktanya di bawah ini. 

Fakta-fakta Kayu Mahoni

1. Struktur Seratnya yang Halus

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa salah satu daya tarik dari kayu mahoni terdapat pada strukturnya yang halus, lurus, dan teratur dengan pola menawan. 

Disisi lain, ia juga mengusung warna yang bervariasi mulai dari merah muda hingga merah kecokelatan tua. 

Struktur Serat kayu mahoni yang Halus

Namun, warna kayu mahoni akan berubah menjadi semakin gelap seiring waktu pemakaian, sehingga dapat menyuguhkan kesan antik dan mewah. 

Berkat teksturnya yang halus, kayu mahoni cukup mudah dipoles. Melalui finishing sederhana seperti melamin atau politur saja sudah membuat tampilannya berkilau alami, meski tanpa diberi pewarna tambahan. 

Mengingat akan hal itu, maka tak heran jika kayu mahoni selalu dipilih untuk kebutuhan mebel bergaya klasik seperti membuat lemari antik, meja makan, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Sifat Kayu Manglid

2. Stabil dan Tidak Mudah Melengkung

Selain unggul dari segi tampilan, kayu mahoni juga memiliki tingkat penyusutan yang rendah. 

Dengan kata lain, kayu mahoni tidak akan mudah memuai maupun melengkung meski terpapar perubahan suhu atau kelembapan. 

Stabil dan Tidak Mudah Melengkung

Sifat stabil kayu mahoni berasal dari struktur seratnya yang cukup padat, namun tidak terlalu keras. 

Tingkat kepatan kayu mahoni rata-ratanya berada di kisaran 500 sampai 800 kg/m3. Itu artinya, bobot kayu mahoni tidak terlalu berat namun masih tetap kuat. 

Nah, karakteristik inilah yang menjadi pembeda antara kayu mahoni dengan jenis kayu lunak lainnya seperti meranti maupun albasia. 

Dengan sifatnya yang tidak mudah melengkung, tentu kayu mahoni sangat ideal digunakan untuk membuat pintu, jendela, dan kusen yang memerlukan bentuk presisi. 

Bahkan, kayu mahoni bisa dibilang sebagai alternatif terbaik pengganti kayu jati karena harganya yang lebih murah lho. 

3. Primadona Dalam Industri Furniture

Tingkat kekerasan kayu mahoni termasuk kedalam kelas menengah, sehingga membuatnya mudah dipotong, diukir, dan dibor tanpa merusak permukaan. 

Tentunya kemudahan ini dapat memberi keleluasan bagi para tukang untuk menghasilkan produk furniture dengan detail yang rumit, seperti ukiran halus, lekukan artistik, serta sambungan kompleks. 

kayu mahoni untuk furniture

Terlebih tampilan visualnya yang begitu natural, sehingga furniture dari kayu mahoni tampak terlihat mewah dan elegan. 

Setelah mendapatkan sentuhan finishing, furniture kayu mahoni menyuguhkan warna merah tua keemasan yang khas dan tidak mudah memudar. 

Tak hanya industri furniture, ternyata kayu mahoni juga kerap dipilih untuk kebutuhan industri musik. 

Dalam industri musik, biasanya kayu mahoni dijadikan bahan baku untuk membuat gitar akustik, gitar elektrik, biola, cajon, dan lain sebagainya. 

Kabarnya, kayu mahoni memiliki kemampuan yang dapat menghasilkan resonansi suara yang hangat serta lembut. 

Baca juga: Mengenal Kayu Meranti

4. Daya Tahan yang Cukup Baik

Tingkat ketahanan kayu mahoni terhadap rayap dan kelembapan memang masih kalah dibanding dengan kayu jati maupun ulin. 

Hal itu bukan tanpa alasan, karena kandungan minyak alami didalam kayu mahoni tidaklah terlalu banyak. 

Daya Tahan kayu mahoni yang Cukup Baik

Namun dengan perawatan dan finising yang tepat, kayu mahoni masih bisa bertahan hingga puluhan tahun tanpa ada kerusakan yang signifikan. 

Guna meningkatkan daya tahannya, maka akan dilakukan treatment pengawetan terlebih dulu dengan menggunakan cairan anti rayap atau bahan pelapis yang berbasis minyak. 

Adapun finishing seperti melamin atau PU akan memberikan lapisan pelindung yang membuat kayu mahoni tahan terhadap air dan jamur. 

Tak hanya itu, penyimpanan kayu sebelum digunakan juga sangat menentukan kualitasnya. 

Ya, kayu mahoni yang sudah dikeringkan dengan sempurna biasanya lebih tahan terhadap pelapukan dan retak. 

Kayu mahoni sangat ideal digunakan untuk kebutuhan interior yang terlindungi dari paparan panas dan hujan. 

Meski demikian kayu mahoni juga masih bisa digunakan untuk eksterior, namun harus diberi lapisan anti UV agar warnanya tidak mudah memudar. 

Dengan perawatan yang tepat, setidaknya umur kayu mahoni bisa bertahan selama 20 hingga 30 tahunan. 

Baca juga: Karakteristik Kayu Rengas

5. Harga Kayu Mahoni Dipasaran

Dari segi komersil, kayu mahoni memang memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. 

Hal itu bukan tanpa alasan, karena kayu mahoni termasuk salah satu tumbuhan dengan usia pertumbuhan yang cepat. 

Harga Kayu Mahoni Dipasaran

Bagaimana tidak? Sebab usia panen kayu mahoni hanya memerlukan waktu sekitar 20 - 25 tahun saja. 

Sehingga tak heran jika ketersediaan kayu mahoni dipasaran selalu melimpah ruah. Tak seperti pohon kayu jati yang usia panennya membutuhkan waktu selama 40 sampai 50 tahun. 

Dengan ketersediaannya yang melimpah, harga kayu mahoni relatif stabil dan terjangkau. 

Menurut informasi yang didapat, kayu gergajian mahoni dibanderol dengan harga sekitar Rp 4 juta sampai Rp 6 jutaan per meter kubik. 

Adapun harga kayu mahoni dalam bentuk papan atau balok dijual sekitar Rp 4,5 juta per meter kubik untuk ukuran standar. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai berbagai fakta menarik seputar kayu mahoni. 

Bagaimana, apakah anda tertarik untuk menggunakan kayu mahoni?