Karakteristik Kayu Kelapa yang Berbeda Dengan Lainnya

karakteristik kayu kelapa

Karakteristik Kayu Kelapa - Kayu Kelapa atau yang lebih populer dengan kayu glugu merupakan salah satu jenis kayu lokal yang kerap diandalkan untuk kebutuhan konstruksi maupun interior. 

Dibandingkan dengan jenis kayu lainnya, kayu kelapa menawarkan harga yang cenderung terjangkau. 

Meski murah, Kayu Kelapa memiliki tingkat kekuatan dan ketahanan yang terbilang cukup baik. 

Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi seputar karakteristik Kayu Kelapa mending simak langsung ulasannya di bawah ini. 

5 Ciri Khas Kayu Kelapa

1. Serat yang Unik dan Menarik

Salah satu daya tarik paling menonjol dari Kayu Kelapa terdapat pada pola seratnya yang terkesan unik dan eksotik. 

Ya, sebab pola seratnya berbentuk garis-garis gelap memanjang yang mengikuti batang, dan berpadu dengan area berwarna cokelat muda hingga tua. 

ciri khas kayu kelapa

Dengan kombinasi tersebut, tampilan Kayu Kelapa terkesan lebih natural. Disisi lain, serat bagian luarnya bertekstur keras sedangkan bagian dalamnya relatif lembut. 

Nah, struktur inilah yang dipengaruhi oleh kandungan serat penguat pada batang kelapa yang semakin padat menuju ke bagian kulit. 

Itu sebabnya, mengapa proses perataan dan pemotongan Kayu Kelapa harus dilakukan secara hati-hati. 

Sebab kesalahan sedikit saja bisa membuat permukaan bagian dalamnya mudah tergerus atau tidak rata. 

Baca juga: Mengenal Kayu Sonokembang

2. Tingkat Kekuatan yang Tergantung Usia Pohon

Berbeda dengan jenis kayu keras yang kekuatannya relatif lebih stabil meski berasal dari pohon beda usia, Kayu Kelapa justru tergantung pada usia batang ketika ditebang. 

Idealnya, Kayu Kelapa yang dimanfaatkan untuk konstruksi harus berasal dari pohon berusia 50 sampai 80 tahun. 

ciri khas kayu kelapa

Pada usia tersebut, lapisan serat keras di bagian luarnya sudah berkembang sempurna sehingga struktur batangnya lebih kokoh dan tidak mudah melengkung. 

Disisi lain, kualitas kayu kelapa juga tergantung pada posisi pengambilan bagiannya seperti berikut:

  • Bagian bawah batang: lebih padat dan kuat untuk balok atau tiang.
  • Bagian tengah: cocok untuk papan.
  • Bagian atas: lebih lunak dan biasanya kurang direkomendasikan untuk struktur berat.

Adapun tingkat kepadatan Kayu Kelapa yang termasuk kedalam kategori kelas lll, yang membuatnya cocok untuk kebutuhan konstruksi skala ringan dan sedang. 

Akan tetapi, kekurangan Kayu Kelapa ini tidak mampu menahan beban berat dalam jangka panjang. 

Sehingga untuk proyek skala besar, Kayu Kelapa hanya digunakan sebagai elemen pendukung saja dan bukan untuk struktur utama. 

3. Ketahanan Terhadap Rayap

Pada dasarnya, Kayu Kelapa memang tidak terlalu tahan terhadap serangan rayap, terlebih jika digunakan untuk area yang lembab atau bersentuhan langsung dengan tanah. 

ciri khas kayu kelapa

Oleh karena itu, Kayu Kelapa harus melalui beberapa metode pengawetan terlebih dulu seperti dibawah ini:

  • Perendaman dengan bahan kimia pengawet selama beberapa hari
  • Pengawetan vakum-tekan (pressure treatment) agar zat pengawet masuk sampai ke serat terdalam
  • Pengeringan oven (kiln dry) untuk menurunkan kadar air dan mencegah jamur
  • Coating permukaan dengan finishing khusus outdoor.

Setelah melalui semua metode tersebut, barulah Kayu Kelapa bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. 

Namun perlu diingat, sebenarnya serat keras di bagian luar Kayu Kelapa cukup resisten terhadap serangan rayap. 

Akan tetapi, serat bagian dalamnya yang lebih lunak menjadi rentan terhadap serangan rayap. 

Oleh karenanya, metode pengawetan menjadi poin penentu tingkat keawetan pada Kayu Kelapa. 

Baca juga: Cara Alami Mengusir Rayap

4. Tingkat Penyusutan yang Cukup Tinggi

Kayu Kelapa memiliki kadar air yang sangat tinggi, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap masalah penyusutan. 

Tak hanya menyusut, bahkan Kayu Kelapa juga berpotensi melengkung, timbul retak garis, hingga permukaan yang tidak rata. 

ciri khas kayu kelapa

Itu sebabnya, mengapa Kayu Kelapa harus dikeringkan terlebih dulu melalui metode kiln drying untuk mengurangi kadar airnya. 

Setelah kering, tentunya tingkat penyusutan Kayu Kelapa akan menurun drastis sehingga ideal digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi maupun furniture. 

Pada proyek konstruksi, para tukang biasanya melakukan Teknik sambungan tertentu untuk mengantisipasi penyusutan Kayu Kelapa. 

Seperti Teknik sambungan kupu-kupu, sistem lidah dan alur (tongue & grooce), atau menambahkan celah ekspansi pada pemasangan lantai. 

Melalui Teknik sambungan tersebut, maka masalah penyusutannya bisa diminimalisir. 

5. Warnanya yang Bervariasi

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa keunggulan dari Kayu Kelapa terdapat pada tampilan warna naturalnya yang bervariasi. 

ciri khas kayu kelapa

Mulai dari warna cokelat muda, cokelat kemerahan, hingga cokelat tua pekat dengan bintik-bintik serat gelap. 

Bahkan yang lebih menariknya lagi, varian warna tersebut akan semakin intens setelah diberi sentuhan finishing tertentu lho. 

Adapun berbagai jenis finishing yang ideal untuk Kayu Kelapa seperti berikut:

  • Melamic glossy untuk tampilan mewah dan mengkilap
  • Melamic doff untuk kesan natural dan modern
  • Coating polyurethane untuk perlindungan outdoor
  • Oil-based finish untuk menonjolkan serat alami
  • Stain warna untuk mengatur tone agar lebih seragam

Baca juga: Bahan Finishing Lantai Kayu

Setelah diberi sentuhan finishing, tampilan Kayu Kelapa semakin terkesan lebih hidup dan memiliki karakter visual yang berbeda dengan jenis kayu lainnya. 

Melalui sentuhan finishing yang tepat, Kayu Kelapa tidak hanya sekedar awet saja, namun juga meningkatkan nilai estetika. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai karakteristik Kayu Kelapa, sehinigga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.