Jenis-jenis Kayu Cedar Dengan Karakteristik yang Berbeda
Jenis kayu cedar - Kayu cedar merupakan salah satu jenis kayu import yang cukup populer di Indonesia. Ya, kayu ini berasal dari Kawasan Amerika Utara, Eropa, dan sebagian Asia Timur.
Menariknya lagi, kayu cedar tersedia kedalam berbagai jenis yang masing-masingnya memiliki karakteristik tersendiri lho.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis kayu cedar mending simak langsung ulasan di bawah ini.
3 Jenis Kayu Cedar
1. Western Red Cedar
Ini dia jenis kayu cedar yang kerap diandalkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan maupun dekorasi.
Secara visual, ia mengusung warna cokelat kemerahan dengan pola serat berbentuk lurus dan bertekstur halus.
Keunggulan Western Red Cedar meliputi ketahanannya terhadap cuaca dingin dan serangan rayap, berkat kandungan minyak alaminya yang cukup tinggi.
Disisi lain, Western Red Cedar juga memiliki bobot yang relatif ringan.
2. Eastern Red Cedar
Berbeda dengan jenis cedar yang pertama tadi, Eastern Red Cedar hadir dengan warna merah keunguan yang memiliki serat kontras.
Tekstur Eastern Red Cedar terasa halus namun lebih keras dibandingkan dengan western Red Cedar.
Menariknya lagi, Eastern Red Cedar memiliki aroma tajam yang tidak disukai oleh rayap maupun hama serangga lainnya.
Baca juga: Kayu Gaharu Dengan Aroma Harumnya
3. Northern White Cedar
Sesuai julukannya, Northern White Cedar mengusung warna krem atau putih pucat dengan corak yang lembut.
Bobotnya juga cenderung ringan, namun masih tetap kuat untuk berbagai kebutuhan konstruksi.
Akan tetapi, aroma Northern White Cedar memang tidak setajam Eastern White Cedar.
Berbagai Aplikasi Kayu Cedar
Setelah mengetahui jenis-jenisnya, berikut aplikasi kayu cedar untuk berbagai kebutuhan seperti dibawah ini:
1. Panel Dinding dan Plafon Interior
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kayu cedar selalu menjadi pilihan utama untuk kebutuhan panel dinding dan plafon interior.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena kayu cedar memiliki tampilan visual yang dapat menyuguhkan kesan kehangatan, natural, dan ketenangan.
Tentunya kayu cedar sangat ideal diaplikasikan untuk panel dinding maupun plafon di ruang tamu, kamar tidur, perkantoran, dan bangunan komersil lainnya.
Bahkan, panel dinding atau plafon kayu cedar memiliki kemampuan untuk meredam suara berisik.
Nah, karena hal inilah yang membuatnya cocok digunakan pada ruangan seperti studio musik, ruang kerja, atau ruang meditasi.
Baca juga: Harga Plafon Kayu
2. Material Outdoor
Selain dinding indoor, kayu cedar juga kerap digunakan untuk panel dinding outdoor karena sifatnya yang tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim.
Namun, kayu cedar yang digunakan pada dinding outdoor akan mengalami perubahan warna menjadi silver keabu-abuan.
Tak hanya dinding outdoor, kayu cedar juga biasa digunakan untuk pagar karena bobotnya yang ringan mudah diolah, dan tahan terhadap rayap.
Terlebih tampilan warna dan pola seratnya yang khas, sehingga pagar kayu cedar terkesan lebih mewah dan elegan.
Apabila anda ingin membuat bangunan kecil seperti kanopi, pergola, atau gazebo, maka penggunaan material kayu cedar merupakan pilihan paling tepat.
3. Furniture
Kayu cedar kerap dijadikan bahan baku untuk membuat furniture kelas premium, karena strukturnya yang cukup kokoh dan stabil.
Bahkan, furniture dari kayu cedar juga memiliki bobot yang lebih ringan sehingga dapat memudahkan ketika mengangkatnya.
Disamping bobotnya yang ringan, furniture kayu cedar memiliki tampilan yang terkesan elegan dan natural.
Tentunya furniture kayu cedar cocok dipadukan dengan berbagai gaya interior, mulai dari modern, minimalis, klasik, hingga rustic.
Dalam bidang ini, kayu cedar diolah menjadi berbagai produk seperti meja, bangku, kursi santai outdoor, rak dinding, lemari pakaian, dipan, nakas, dan sebagainya.
Baca juga: Jenis Kayu Untuk Mebel
Harga Kayu Cedar
Menurut informasi yang didapat, kayu cedar dalam bentuk papan tipis dengan ukuran 1,5 x 7 x 36 cm dibanderol sekitar Rp 80 ribu per unit.
Adapun kayu cedar dalam bentuk balok yang dijual dengan harga bervariasi, yakni mulai dari US$ 5.900 hingga US$ 7.000 per meter kubiknya.
Dengan kata lain, harga kayu cedar memang relatif lebih mahal dibandingkan jenis-jenis kayu lokal.
Mahalnya harga kayu cedar juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti berikut:
- Spesies & kualitas kayu
misalnya Western Red Cedar vs cedar lain, kualitas kiln-dried, bebas mata kayu, dan lain-lain.
- Ukuran dan bentuk potongan
Kayu cedar diolah menjadi berbagai produk, seperti Papan, balok, panel, papan kecil, dan sebagainya.
Semakin besar ukuran atau semakin “bersih” kualitasnya, maka akan semakin mahal pula harga yang ditawarkannya.
- Proses pengeringan dan pengolahan
Cedar oven-dried atau kiln-dried biasanya lebih mahal daripada cedar “green” karena lebih stabil dan cocok untuk interior / konstruksi presisi.
- Ketersediaan dan impor
Kayu cedar sering diimpor dari luar negeri. Apabila pasokan terbatas, maka harga bisa melambung tinggi.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai seluk beluk kayu cedar, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.




