Alasan Untuk Anda Untuk Tidak Lagi Menggunakan Material Asbes

Mengenal atap asbes dan bahayanya

Atap asbes merupakan sebuah material atap yang saat ini banyak sekali digunakan di Indonesia. Terkhusus untuk rumah-rumah sementara atau rumah di kalangan masyarakat bawah. Kenapa demikian ? Karena asbes menawarkan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.

Harganya yang murah, pemasangan yang mudah dan bobot yang tidak terlalu berat membuat material asbes sebagai pilihan yang begitu menggiurkan untuk dipilih.

Apalagi bila kita bandingkan material asbes ini dengan material lain seperti atap genteng tanah liat atau spandek, maka asbes ini memiliki harga yang jauh dibawahnya. 

Oleh karena itu, walaupun rumah dengan material asbes itu tidak begitu nyaman, masih tetap saja orang-orang memilihnya.

Namun, tahukan anda jika di luar sana, sudah banyak larangan penggunaan material asbes ini. Kenapa demikian ?

Alasan Tidak Boleh Menggunakan Material Asbes
Mengenal atap asbes dan bahayanya

Gelombang asbes, terdiri dari bahan fiber dan semen, dulu dikenal dengan bobot ringan, pemasangan yang mudah, dan harga yang terjangkau. Namun, mengapa para pengembang sekarang enggan menggunakan asbes sebagai bahan atap rumah?

Asbes, sebuah material penutup atap yang telah lama ditinggalkan oleh pengembang, bahkan tidak lagi diaplikasikan dalam pembangunan rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu alasan utama penolakan terhadap asbes adalah potensinya untuk membahayakan penghuni rumah.

Komposisi asbes yang terdiri dari mineral silikat atau serat kaca yang kecil dan tajam menjadi sumber kekhawatiran. Partikel-partikel kecil tersebut dapat lepas dari lembaran asbes dan berisiko terhirup oleh penghuni rumah, menimbulkan masalah kesehatan serius.

Survei dari The Institution of Occupational Safety and Health (IOSH) mengungkapkan dampak yang menghancurkan. Asbes telah menjadi penyebab kematian setidaknya 107.000 pekerja konstruksi di seluruh dunia setiap tahunnya. Angka ini mencengangkan dan bahkan melampaui jumlah kematian akibat kecelakaan di jalan raya.

Melihat dampak serius ini, Inggris mengambil tindakan tegas pada tahun 1999 dengan melarang penggunaan asbes. Sebelum larangan ini diterapkan, asbes digunakan secara luas di berbagai bidang, termasuk sebagai penutup atap rumah, papan isolasi, dan berbagai material konstruksi lainnya. Keputusan ini kemudian menjadi preseden bagi 62 negara lainnya untuk mengikuti jejak yang sama, mengambil langkah untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang terkait dengan penggunaan asbes.

Potensi Bahaya dan Risiko Penyakit dari Penggunaan Atap Asbes
Mengenal atap asbes dan bahayanya

1. Mesothelioma

Mesothelioma adalah jenis kanker yang mempengaruhi lapisan paru-paru (pleura) dan lapisan di sekitar saluran pencernaan bagian bawah (peritoneum). Penyakit ini seringkali terkait erat dengan paparan asbes dan dapat memiliki dampak kesehatan yang serius.

2. Kanker Paru-paru

Paparan asbes juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Bahkan, risikonya lebih tinggi bagi perokok yang terpapar asbes, menjadikannya situasi yang lebih berbahaya.

3. Paparan Serat Asbestos

Mengenal atap asbes dan bahayanya

Salah satu bahaya utama yang terkait dengan atap asbes adalah paparan serat asbes. Serat-serat kecil yang dilepaskan oleh atap asbes yang aus atau terkikis dapat terhirup oleh orang di sekitarnya. Paparan serat asbes ini diketahui memiliki kaitan dengan sejumlah penyakit pernapasan serius, termasuk asbestosis dan kanker paru-paru.

4. Penebalan Pleura

Penebalan pleura biasanya terjadi setelah paparan asbes yang berat. Lapisan paru-paru (pleura) menjadi lebih tebal dan membengkak. Pada tingkat yang lebih parah, paru-paru dapat terjepit, menyebabkan sesak napas dan ketidaknyamanan di dada.

5. Pencemaran Lingkungan:

Material asbes yang rusak dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Ketika serat-serat asbes larut dalam air, mereka dapat mencemari sumber air dan merusak ekosistem perairan. Dampak ini bukan hanya berdampak pada manusia, tetapi juga pada berbagai makhluk hidup di lingkungan sekitarnya.

6. Dampak pada Kesehatan Masyarakat

Penggunaan atap asbes dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan masyarakat. Terutama di daerah dengan pemukiman padat, risiko paparan serat asbes dapat meningkat secara signifikan, meningkatkan risiko penyakit pernapasan pada populasi tersebut.

7. Regulasi dan Pelarangan

Beberapa negara dan wilayah telah menerapkan regulasi ketat atau bahkan melarang penggunaan asbes karena dampak kesehatan dan lingkungan yang merugikan. Oleh karena itu, penggunaan atap asbes dapat melibatkan risiko legal dan memerlukan penggantian dengan bahan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Material Pengganti Asbes
Mengenal atap asbes dan bahayanya

Menyadari potensi bahaya yang terkait dengan atap asbes, penggantian dengan bahan atap alternatif yang lebih aman dan tidak mengandung asbes menjadi suatu keharusan. Memilih opsi atap yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan regulasi dapat melindungi kesehatan dan keamanan baik penghuni bangunan maupun lingkungan sekitarnya.

1. Metal Roofing

Salah satu alternatif paling populer untuk atap asbes adalah atap logam. Material ini terkenal karena kekuatannya yang tinggi, daya tahan terhadap cuaca ekstrem, dan kemampuannya untuk memantulkan panas, menjadikannya pilihan yang efisien secara energi.

2. Bahan Komposit

Bahan komposit, seperti fiberglass atau polikarbonat, menjadi pilihan yang semakin diminati. Bahan ini ringan, tahan korosi, dan memiliki sifat transparan yang dapat memberikan pencahayaan alami di dalam ruangan.

3. Atap Baja Ringan

Atap baja ringan, terbuat dari material baja galvanis yang dilapisi seng-zinc, menawarkan kekuatan dan ketahanan terhadap korosi. Selain itu, atap ini biasanya ringan dan mudah dipasang.

4. Atap PVC

Atap PVC menawarkan keberlanjutan dan daya tahan terhadap korosi. Material ini juga ringan dan dapat di daur ulang, membuatnya menjadi pilihan yang ramah lingkungan.

Memahami bahaya dan risiko yang terkait dengan penggunaan atap asbes adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Pergantian atap asbes dengan material yang lebih modern dan ramah lingkungan menjadi investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.